Perbedaan trafo CT dan non CT. Pada artikel sebelumnya admin telah menjelaskan tentang pengertian dan fungsi trafo dalam rangkaian listrik. Pada artikel ini admin akan menjelaskan tentang jenis trafo CT dan non CT serta bagaimana cara kerja trafo CT dan non CT
Seperti yang telah sobat ketahui trafo berfungsi untuk menaikkan maupun menurunkan tegangan AC atau tegangan bolak-balik
Trafo step up digunakan untuk menaikkan tegangan listrik sedangkan trafo step down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik
Nah pada trafo step down terdiri dari 2 jenis yaitu trafo jenis CT dan jenis non CT
baca juga
- rangkaian power supply simetris
- pengertian thermostat dan cara kerja thermostat
- membuat trafo step up sederhana dari trafo step down
perbedaan trafo CT dan Non CT
Jika sobat memperhatikan dengan seksama trafo pada sebuah amplifier maka sobat akan menemui 2 jenis trafo yaitu trafo dengan ada tanda CT dan trafo tanpa tanda CT
Apa saja fungsi dari kedua jenis trafo tersebut serta bagaimana cara kerjanya?
trafo non CT
Trafo non CT adalah jenis trafo dimana pada gulungan sekundernya mempunyai 1 buah output
Cara paling mudah untuk membedakan antara trafo non CT dan trafo CT adalah dengan memperhatikan tanda CT
Jika pada sebuah trafo tidak mempunyai tanda CT maka dapat dipastikan trafo tersebut bukan trafo CT
Apa fungsi dari trafo non ct?
Trafo non CT digunakan untuk power supply Non simetris yaitu power supply yang hanya mempunyai kutub positif dan kutub negatif saja
ciri-ciri power supply non simetris adalah hanya menggunakan 2 buah kabel pada output
Sebenarnya trafo CT dapat juga digunakan untuk membuat power supply non simetris dan bahkan lebih mudah untuk membuat power supply dengan trafo jenis CT
Trafo jenis ini biasa digunakan untuk rangkaian elektronika yang hanya membutuhkan power supply dengan 2 kutub saja serta digunakan pada rangkaian amplifier jenis dahulu yang menggunakan trafo IT dan OT
Dalam rangkaian elektronika trafo non CT sering disimbolkan seperti gambar
Jika sobat bermaksud untuk membuat catu daya gelombang penuh dengan trafo jenis ini maka sobat membutuhkan 4 buah dioda
Selain itu sobat juga dapat sobat menggunakan 1 buah dioda namun catu daya yang dihasilkan adalah setengah gelombang
trafo ct
Trafo CT adalah jenis trafo dimana pada gulungan sekundernya menggunakan 2 buah output masing-masing output mempunyai beda fasa 180° dengan pin CT sebagai titik netral
Trafo CT mempunyai jumlah lilitan 2 kali lebih banyak dari pada trafo non ct
Trafo CT biasa digunakan untuk membuat rangkaian power supply simetris gelombang penuh seperti yang kebanyakan dipakai untuk amplifier jaman sekarang yang menggunakan kutub positif, netral, dan negatif
Trafo CT di tandai dengan tanda CT seperti pada gambar
Pada trafo jenis CT akan terpampang jelas tanda CT seperti gambar diatas
Dalam rangkaian elektronika trafo CT simbolkan sebagai berikut
Jika sobat hendak membuat catu daya gelombang penuh maka sobat hanya membutuhkan 2 buah dioda
Jika sobat memperhatikan trafo CT dan non CT dengan daya yang sama maka sobat akan melihat bahwa kedua trafo tersebut mempunyai ukuran fisik yang sama pula
Hal tersebut terjadi karna pada trafo CT ukuran kawat pada gulungan dibuat dengan ukuran lebih kecil sehingga dapat menampung jumlah lilitan 2 kali lebih banyak bila dibandingkan dengan trafo non CT
Jadi besar arus yang keluar dari trafo CT dibandingkan dengan trafo non CT adalah setengahnya saja
Contoh pada trafo 10A jenis CT maka arus yang dikeluarkan akan adalah adalah sebesar 5A sedangkan pada trafo yang bertipe non CT arus yang dikeluarkan adalah 10A
baca juga
- membuat lampu berjalan menggunakan ic 4017
- merubah input stereo menjadi mono
- pengertian dan fungsi transistor
Jadi Tujuan utama dibuat trafo CT adalah karna fungsinya yang digunakan untuk power supply simetris
Sebenarnya untuk trafo non CT sendiri dapat dibuat menjadi power supply simetris namun hanya setengah gelombang saja
cara kerja trafo CT
Mungkin sobat bertanya bagaimana cara kerja trafo CT?
Pada trafo CT terdapat terminal CT atau disebut juga dengan Center tap yang berfungsi sebagai titik netral terhadap 2 pin lainnya ( D dan E)
Perhatikan gambar dibawah
Pin D dan E akan berubah dari positif menjadi negatif, dan kemudian menjadi positif lagi secara periodik
Perbedaan tegangan antara pin D dan E adalah sebesar 180° artinya jika tegangan pin D mencapai puncak gelombang sinus (+) maka tegangan pin E akan berada pada lembah gelombang sinus (-)
Hal tersebut berlaku pula sebaliknya demikian pula sebaliknya ketika tegangan pin D mencapai lembah gelombang sinus (-) maka tegangan pin E akan berada pada puncak gelombang sinus (+)
sedangkan untuk pin CT merupakan titik netral antara pin D dan E (tidak terjadi perubahan tegangan)
Jadi pilih trafo ct atau non ct
Jika sobat sobat membeli sebuah trafo pilihlah jenis ct karena trafo ct dapat dibuat menjadi power supply simetris gelombang penuh.
Pilihlah trafo yang jenis besar karena trafo dipasang ada jenis kecil dan besar misal trafo 5A kecil dan 5A besar. Jadi pilihlah jenis besar supaya tidak drop saat terkena beban. Sekian dari admin terima kasih
Maaf mohon bertanya saja, itu keterangan di bawah gambar terakhir, saya masih kurang faham.
Titik d berada di sinus+.
Titik e berada di sinus-.
Saya kira lembah/gelombang sinus tidak di artikan seperti tsb,50hz listrik pln, di titik tsb d_ct_e mengalami perubahan periodik sejumlah 50hz jg.
Titik d_ct_e kumparan yg seri, kawat yg terkumpar dari titik d_e (seumpama tegangan yg terinduksi sebesar 100v), maka titik ct adalah tengahnya (50v).
Jadi titik d_ct(50v), dan ct_e(50v).
Terimakasih
Betul bang, itu kalau yang dijadikan sebagai acuan adalah titik d atau e, nah dalam artikel tersebut yg dijadikan acuan adalah titik CT nya.
Jadi intinya misal kita menggunakan contoh tegangan 50V.
Jika menggunakan CT sebagai acuan maka
Ct = 0 V
D = + 50V
E = – 50V
Jika titik D sebagai acuan maka
D = 100V
Ct = + 50V
E = 0V
Listriknya AC jadi bisa berubah dari + menjadi – sesuai frekuensi