Kelas pada penguat daya transistor

Dalam rangkaian transistor sebagai penguat maka sobat akan menemui istilah kelas-kelas penguat daya diantaranya adalah penguat daya kelas A, penguat daya kelas B, penguat daya kelas AB, penguat daya kelas C, dan penguat daya kelas D. Apakah pengertian dari masing-masing penguat tersebut?

Penguat Daya Kelas A

Penguat Kelas A merupakan Kelas Penguat yang desainnya paling sederhana serta paling umum digunakan. Penguat Kelas A ini memiliki tingkat distorsi sinyal yang rendah serta memiliki liniearitas yang tertinggi dibandingkan dengan penguat kelas lainnya.

penguat daya kelas a

Umumnya, Penguat Kelas A menggunakan transistor single yang terhubung secara konfigurasi Common Emitter dengan tujuan untuk mengurangi distori pada saat penguatan sinyal.

Penguat Kelas A ini dapat menguatkan sinyal Input satu gelombang penuh

Amplifier Kelas A ini mengharuskan Transistor dalam keadaan aktif selama siklus AC.

Hal ini menyebabkan pemborosan dan pemanasan yang berlebihan sehingga menyebabkan ketidakefisienan.

Penguat kelas A dapat sobat temuai pada Rangkaian preamp mic 1 transistor

Penguat Daya Kelas B

Penguat Kelas B ini diciptakan untuk mengatasi masalah efisiensi dan pemanasan yang berlebihan pada Penguat Kelas A. Letak titik kerja berada di ujung kurva karakteristik sehingga hanya menguatkan setengah input gelombang.

penguat daya kelas b

Penguat Kelas B ini  memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penguat kelas A. Kelemahan pada Penguat Kelas B ini adalah terjadinya distorsi cross-over.

Penguat Daya Kelas AB

Seperti namanya, Penguat kelas AB adalah gabungan antara penguat kelas A dan penguat kelas B. Penguat kelas AB ini merupakan kelas penguat yang paling umum digunakan pada desain Audio Power Amplifier.

penguat daya kelas ab

Titik kerja penguat kelas AB berada diantara titik kerja penguat kelas A dan titik kerja penguat kelas B,  sehingga Penguat kelas AB dapat menghasilkan penguat sinyal yang tidak distorsi seperti pada penguat kelas A dan mendapatkan efisiensi daya yang lebih tinggi seperti pada penguat kelas B.

Penguat Kelas AB dapat menguatkan sinyal dari 180° hingga 360°

Penguat Daya Kelas C

Amplifier atau Penguat Kelas C ini menguatkan sinyal input kurang dari setengah gelombang (kurang dari 180°) sehingga distorsi pada Outputnya menjadi sangat tinggi.

penguat daya kelas c

Penguat Kelas C ini sering digunakan pada aplikasi khusus seperti Penguat pada pemancar Frekuensi Radio dan alat-alat komunikasi lainnya.

Baca juga

Penguat Daya Kelas D

Penguat daya kelas D ini menggunakan penguatan dalam bentuk pulsa atau biasanya disebut dengan teknik Pulse Width Modulation (PWM)

Taukan apa itu pwm? Pwm adalah teknik pengiriman pulsa dimana lebar pulsa proposional terhadap amplitudo sinyal input yang pada tingkat akhirnya sinyal PWM akan menggerakan transistor switching ON dan OFF sesuai dengan lebar pulsanya.

baca pengertian logika 1 dan 0 (high dan low)

Secara teoritis, Penguat kelas D dapat mencapai efisiensi daya hingga 90% hingga 100%

Hal tersebut dikarenakan transistor yang menangani penguatan daya tersebut bekerja sebagai Switch Binary yang sempurna sehingga tidak terjadi pemborosan pada saat terjadi transisi sinyal dan juga tidak ada daya yang diboroskan saat tidak ada sinyal input.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *